Search

Sabtu, 23 Oktober 2010

Diposting oleh santri kuliah

Teori-Teori Motivasi
1. Teori Hedonisme
Hedonisme adalah bahasa Yunani yang berarti kesukaan, kesenangan, atau kenikmatan. Hedonisme adalah suatu aliran di dalam filsafat yan memandang tujuan hidup yang utama pada manusia adalah mencari kesenangan yang bersifat duniawi. Implikasi dari teori ini adalah adannya anggapan, bahwa semua orang cenderung menghindari hal-hal yang menyulitkan dan lebih menyukai perbuatan yang mendatangkan kesenangan. Jadi menurut teori ini agar siswa tidak malas belajar harus di motivasi dengan cara memenuhi kesenagaannya.

2. Perspektif Behavioral
Perspektif Behavioral menekankan imbalan dan hukuma eksternal sebagai kunci dalam menentukan motivasi prilaku murid. Pendukung penggunaan insentif menekankan bahwa insentif dapat menambah minat atau kesenangna pada pelajaran dan mengrahkan perhatian pada prilaku yang tepat dan menjauhkan mereka dari prilaku yang tidak tepat insentif yang dipakai guru dikelas antara lain nilai yang baik, yang memberikan indikasi tentang kualitas pekerjaan murid dan tanda bintang atau pujian jika mereka menyelesaikan suatu tugas dengan baik.

3. Teori-teori kebutuhan
a. Herarki kebutuhan Maslow
Secara singkat, Maslow berpendapat bahwa kebutuhan manusia sebagai pendorong (motivator) membentuk suatu herarki atau jenjang peringkat , antara lain sebagai berikut:
1. Kebutuhan psikologi (physiological needs) yaitu kebutuhan yang bersifat primer dan vital, menyangkut fungsi-fungsi biologis, seperti kebutuhan akan pangan, sandang dan papan, kesehatan, kebutuhan seks.
2. Kebutuhan rasa aman dan perlindungan (safety and security). Seperti perlindungan dari bahya dan ancaman, penyakit, perang, kelaparan, da perilaku tidak adil. Kebutuhan dasar (fisiologi, rasa aman dan perlindungan harus lebih dahulu di penuhi sebelum beranjak pemenuhan kebutuhan selanjutnya.)
3. Kebutuhan cinta dan milik memiliki (belonging ness and love needs). Cinta di sini berarti rasa sayang dan rasa terkait (to belong), rasa saling menyayangi dan rasa diri terkait antara orang yang satu dan lainnya, lebih-lebih dalam keluarga sendiri adalah penting bagi seseorang. Di luar keluarga, misalnya teman bekerja, teman sekelas, dan lain-lain, seseorang ingin agar dirinya disetujui dan diterima.
4. Kebutuhan penghargaan (esteem needs)
Pemenuhan kebutuhan penghargaan menjurus pasda kepercayaan terhadap diri sendiri dan perasaan diri berharga. Maslow membagi kebutuhan penghargaan ini dalam dua jenis: Pertama, penghargaan yang didasarkan pada respek terhadap kemampuan, kemandirina dan perwujudan kita sendiri. Kedua, penghargaan yang didasarkan atas penilaian orang lain Penghargaan yang terahir ini dapat dilihat dengan baik dalam usaha untuk mengapresiasikan diri dan mempertahankan status.
5. Kebutuhan mengetahui dan mengerti (need to know and understand) ini merupakan kebutuhan manusia untuk, memuaskan cara ingin tahunnya, untuk mendapatkan, pengetahuan, untuk mendapatkan keterangan-keterangan dan untuk mengerti sesuatu.
6. Kebutuhan estetik (aesthetic needs) ini adalah kebutuhan perlunya perasaan ini dinilai dari indah dan jeleknya, sehingga manusia menginginkan hal yang termasuk inahnya dalam kehidupan .
7. Kebutuhan aktualisasi diri (self- actualization needs). Aktualisasi diri adalah motivasi untuk mengembangkan potensi diri secara penuh sebagai manusia. Menurut Maslow "Self-Actualization, Which he defines as" the desire to become everything that one is capable of becoming" aktialisasi diri dimungkinkan hanya setelah kebutuhan yang lebih rendah telah terpenuhi.
4. Teori perspektif kongnitif
Perspektif tentang motivsi sesuai dengan gagasan RW untuk yang mengusulkan konsep motivasi kopetensi, yakni ide bahwa termotivasi untuk menghadapi lingkungan mereka secara efektif, menguasai dunia mereka dan memproses secara efektif . White mengatakan bahwa orang-orang melakukan hal-hal tersebut bukan karena kebutuhan biologi, tetapi karena orang punya motivasi internal untuk berinteraksi dengan lingkungan secara efektif.

5. Teori perspektif siosial
Kebutuhan afiliasi atau keterhubungan adalah motif untuk berhubungan dengan orang lain secara aman. Ini memebutuhkan pembentukan, pemeliharaan dan pemulihan hubungan personal yang hangat dan akrab. Kebutuhan afiliasi murid tercermian dalam motivasi mereka untuk menghabiskan waktu bersama teman, kawan dekat keterkaitan denang orang tua, dan keinginan untuk manjalani hubungan yang positif dengan guru.

B. (2) Macam-macam motivasi
Menurut Chaplin motivasi dapat dibagi menjadi dua yaitu physiological drive dan social motives.
a. Physiological drive ialah dorongan-dorongan yang bersifat seperti lapar, haus dan sebagainnya.

b. Social motives dorongan-dorongan yang berhubungan dengan orang lain seperti dorongan ingin selalu berbuat baik.
Sedangkan menurut Wood Worth dan Marquis menggolongkan motivasi menjadi tiga macam yaitu:
a. Kebutuhan-kebutuhan organic, yaitu motivasi yang berkaitan dengan kebutuhan dengan dalam seperti makan, minim, istirahat, dan sebagainya.
b. Motivasi darurat yang mencangkup dorongan untuk menyelamatkan diri, dorongan untuk memebala dorongan untuk berusaha, dorongan untuk mengejar dan sebagainnya. Motivasi ini timbul, jika situsasi-situasi menuntut timbulnya kegiatan yang cepat dan kuat dari diri manusia. Dalam hal ini motivasi timbul atas keinginan seseorang tetapi karena perangsang dari luar.
c. Motivasi obyektif, yaitu motivasi yang diarahkan kepada obyek atau tujuan tertentu disekitar kita, motif ini mencangkup, kebutuhan untuk eksplorasi, manipulasi, menaruh minat. Motivasi ini timbul karena dorongan untuk menghadapi dunia secara efektif.


sumber:
Abdurrahman Shaleh, Psikologi Suatu pengantar dlam persektif islam (Jakrta: Kencana, 2008)
Jonh W. Santrock, Psikologi Pendidikn, (Jakarta: Kencan, 2007)
Drs. Alex Sobun. MSi, Psikologi Umum dalam lintas sejrah, (Bnadung: CV, Pustaka Setia, 2003)
Abdurrahman Shaleh, Psikologi Suatu pengantar dlam persektif islam (Jakrta: Kencana, 2008)

0 komentar: