Sabtu, 23 Oktober 2010
Pengertian Belajar
A. Pengertian Belajar
Belajar selalu didefinisikan sebagai perubahan individu yang disebabkan oleh pengalaman dan perkembangan. Dalam bahasa: "Learning is usually define tars a change in an individual aused by experience, change cause, by development (such as growing taller) are not instances of leaning." Belajar merupakan suatu perubahan yang terjadi melalui latihan dan pengalaman, yang berarti bahwa seorang setelah mengalami proses belajar akan mengalami perubahan tingkah laku, baik aspek pengetahuannya keterampilannya, maupun aspek sikapnya. Dalam proses belajar diketahui ada suatu perangkat jiwa dalam hal ini adalah motivasi. Perubahan belajar adalah perubahan yang menuntut semangat dan kesungguhan, maka pembimbing harus senantiasa menjelaskan manfaat dan kegunaan belajar yang sedang mereka lakukan, tanpa pengertian dan pemahaman yang lengkap, maka motivasi yang murni tidak akan ada dalam diri si pelajar. Motivsi dikatakan murni bila diri individu ada keinginan yang kuat untuk mencapai hasil belajar itu sendiri.
Secar etimologis, kata motivasi berasal dari kata motiv, yang artinya dorongan kehendak alasan atau kemauan maka motivasi adalah tenaga-tenaga (forces) yang membangkitkan dan mengarahkan kelakuan individu. Motivasi bukanlah tingkah laku, melainkan kondisi internal yang kompleks dan tidak dapat diamati secara langsung akan tetapi mempengaruhi tingkah laku.
Berpangkala dari uraian diatas agaknya sudah dapat ditarik suatu kesimpulan bahwa motivasi adalah dorongan dari dalam yang digambarkan sebagai harapan, keinginan dan sebagainya yang bersifat mengingatkan atau menggerakkan individu untuk bertindak atau bertingkah laku, guna memenuhi kebutuhan.
Menurut M. Ustan Najati motivasi adalah kekuatan penggerak yang mengakibatkan aktivitas pada mahluk hidup, dan menimbulkan tingkah laku serta mengarahkannya menuju tujuan tertentu. Motivasi mempunyai tiga komponen pokok:
1. Menggerakkan. Dalam hal ini motivasi menimbulkan kekuatan pada individu, membawa seseorang untuk bertindak dengan cara tertentu. Misalnya kekuatan dalam hal ingatan responden-responden efektif, dan kecenderungan mendapat kesenangan.
2. Mengarahkan. Berarti motivasi mengarahkan tingkah laku. Dengan demikian ia menyediakan orientasi tujuan. Tingkah laku individu diarahkan terhadap sesuatu.
3. Meneropong. Artinya, motivasi digunakan untuk menjaga dan meneropong tingka laku. Lingkungan sekitar harus menguatkan intensitas dan arah dorongan-dorongan dan kekuatan-kekuatan individu.
sumber:Robet E. Slavin, Education Psychology Theory and Practice (Boton: Allyn and Bacon, 1994), 152.
Alex Sobun, Psikologi Umum Dalam Lintas Sejarah (Bandung: CV Pustka Setia, 2003) 221
Cholijah Hasan, Dimensi-dimensi Psikologi Pendidikan (Surabaya: Al-Ikhlas, 1994), 144
Mustaqim, Psikologi Pendidikan (Yogyakarta: Pustak Setia, 2001), 99
Ibid., 77.
Mahfud Shalahuddin, Pengantar Psikologi Pendidikan (Surabaya: PT Bima Ilmu, 1990) 413.
0 komentar:
Posting Komentar