Sabtu, 23 Oktober 2010
Masuk dan Berkembangnya Islam di Indonesia
Sejarah telah mencatat bahwa semua agama, baik agama samawi maupun atau agama wad’I yang disiarkan dan di kembangkan oleh para pembawanya yang disebut sebagai utusan Tuhan oleh para pengikutnya. Mereka yakin bahwa kebenaran diri Tuhan harus disampaikan kepada umat manusia untuk dijadikan pedoman hidup. Para penyebar agama banyak yang menempuh jarak jauh dari tempat kelahirannya untuk menyampaikan ajarannya.
Dalam suatu pengajaran agama selalumenghadapi rintangan, hambatan, gangguan bahkan ancaman yang berat. Itulah sebabnya adakalanya penyiaran suatu agama berjalan dengan lancar, kadang-kadang mengalami kemacetan walaupun tidak total.
Pengembangan dan penyiaran agama Islam termasuk paling dinamis dan cepat dibandingkan dengan penyiaran agama lainnya. Hal tersebut diukur dari kurun waktu yang sepadan. Catatan sejarah telah membuktikan bahwa dalam waktu 23 tahun dari kelahirannya Islam telah menjadi tuan di negerinya sendiri, yaitu Jazirah Arab.
Akselerasi dan dinamika penyebaran Islam tersebut disebabkan adanya faktor-faktor khusus yang dimiliki oleh Islam pada periode permulaannya.
Faktor-faktor tersebut antara lain adalah:
1) Faktor ajaran Islam sendiri. Ajaran Islam, baik bidang akidah, syariah, dan akhlaknya mudah dimengerti oleh semua lapisan masyarakat, dapat diamalkan secara luawes dan ringan, selalu memberikan jalan kaluar dari kesulitan
2) Faktor tempat kelahiran Islam, Jazirah Arab
a. Jazirah Arabia lokasinya sanagt strategis, yaitu di tengah persimpangan antara benua-benua Afrika, Eropa, Asia bagian utara dan Asia bagian Timur. Dengan demikian negara-negara pada tempat penjuru angin itu terasa sama dekatnya dan penyebaran Islam dengan mudah samapai kepada mereka.
b. Arabia disebut Jazirah (pulau) karena hampir seluruh tanahnya dikelilingi oleh perairan secara langsung, yaitu Laut Tengah, Laut Merah, Samudera India, Teluk Persia (teluk Arab) dan sungai besar yaitu Eufrat dan Trigis.
Selain itu Jazirah Arabia mempunyai hubungan darat dengan benua-benua sekitarnya. Dengan demikian, hubungan antara Arabia dengan dunia luar dapat ditempuh melalui jalan laut dan darat.
c. Arabia terdiri dari daerah padang pasir dan gunung-gunung batu yang tandus. Hanya sebagian kecil saja daerah yang subur. Karena demikian memaksa penduduknya untuk mencari penghidupan dengan jalan berdagang. Bersamaan dengan perjalanan dagang yang dilakukan oleh orang Arab itulah, agama Islam ikut tersiar keluar daerah Mekkah.
d. Iklim Jazirah Arabia pada umumya panas dan kering. Pada waktu musim panas suhu udara di siang hari mencapai 50C atau lebih. Perbedaan antara suhu udara siang dengan suhu udara malam agak besar. Kondisi seperti itu sangat besar artinya bagi para mubaligh Islam nagkatan pertama. Mereka apabila dikirim keluar daerah atau keluar negeri tidak akan mengalami kesulita tentang iklim, sehingga tidak terganggu kesehatan rohani dan jasmaninya. Mereka dapat bertahan dan mudah menyesuaikan diri dengan iklim di daerah baru tempat mereka menyiarkan agama Islam.
Ada dua faktor utama yang menyebabkan Indonesia mudah dikenal oleh bangsa-bangsa lain, khususnya oleh bangsa-bangsa di Timur Tengah, yaitu:
1.) Faktor letak geografisya yang strategis. Indonesia berada di persimpangan jalan raya internasional dari jurusan Timur Tengah menuju Tiongkok, melalui lautan dan jalan menuju benua Amerika dan Australia.
2.) Faktor kesuburan tanahnya yang menghasilkan bahan-bahan keperluan hidup yang dibutuhkan oleh bangsa-bangsa lain, misalnya: rempah ¬rempah .
Oleh karna itulah, tidak mengherankan jika masuknya Islam di Indonesia ini tidak terlalu jauh dari jaman kelahiranya. Dan harus dibedakan antara datangnya orang Islam yang pertama di Indonesia dengan permulaan penyiaran Islam di Indonesia. Berapa pendapat tentang permulaan Islam di Indonesia antara lain sebagai berikut:
kedatangan Islam pertama di Indonesia dengan identik dengan berdirinya kerajaan Islam pertama di Indonesia. Mengingat bahwa pembawa Islam ke Indonesia adalah para pedagang, bukan misi tentara dan bukan palarian politik. Mereka tidak berambisi mendirikan kerajaan Islam. Lagi pula pada zaman itu di Indonesia sudah ada kerajaan-kerajaan Hindu-Budha yang jumlahnya banyak dan berkekuatan besar. Jadi masa tenggang antara kedatangan orang Islam pertama di Indonesia dengan beridirnya kerajaan Islam pertama sangatlah lama. Permulaan.
Seminar masuknya agama Islam di Indonesia yang di selenggarakan di medan pada tahun 1963 menyimpulkan sebagai berikut:
1. Menurut sumber bukti yang terbaru, Islam pertama kali datang di Indonesia pada abad ke- 7 M/ 1 H di bawa oleh pedagang dan mubaligh dari negeri Arab.
2. Daerah yang pertama dimasuki ialah pantai Barat pulau Sumatra yaitu di daerah Baros, tempat kelahiran ulama besar bernama Hamzah Fansyuri. Adapun erajaan Islam yang pertama adalah di Pasai.
3. Dalam proses pengislaman selanjutnya, orang-orang Islam bangsa Indonesia ikut aktif mengambil peranan dan roses itu berjalan secara damai
4. Kedatangan Islam di Indonesia ikut mencerdaskan rakyat dalam melawan penjajah dan meperkuat daya tahannya mempertahankan karakter tersebut selama dalam penjajahan Barat dalam waktu 350 tahun.
Jika permulaan masuknya Islam di Indonesia ditetapkan pada abad ke-1 H, maka pengalaman agamanya beraliran al-Salaf al-Saleh (golongan angkatan pertama terdahulu yang saleh). Pada abad ke-1 H belum dikenal adanya madzhab Sayafi’I, Maiki, Hanafi, dan Hanbali.
Dapat dibayangkan bagaimana sikap kepribadian para penyiar Islam yang pertama di Indonesia itu dengan mengingat tiga hal yaitu:
a. Mereka adalah angkatan umata Islam ke-1 H. Nabi Muhammad SAW bersabda:
خير القرون قرنى ثم ما يليه
“Sebaik-baiknya abad adalah abad saya, kemudian abad berikutnya”.
b. Mereka pada umumnya adalah para perantau dan pedagang. Pada umumnya perantau dan pedagang bersikap ramah, ulet bekeja, dan sederhana.
c. Mereka datang sebagai golongan minoritas yang tidak bersenjata
Faktor tersebut menunjang keberhasilan dan kecepatan pengembangan Islam pada periode pertama. Dengan modal kepribadian tersebut para mubaligh Islam berdakwah kepada rakyat awam dan sekaligus kepada para penguasa pemerintahan, seperti yang dilakukan oleh Nabi Muhammad SAW. Beliau mengajarkan agama Islam kepada kaum awam yang lemah, kaum bangsawan kabilah, dan raja-raja.
Beliau mengajarkan agama Islam di mana saja dan kapan saja, tidak terikat oleh waktu dan tempat tertentu. Materi pelajarannya berawal dari kalimat syahadat. Barang siapa sudah bersyahadat berarti ia sudah menjadi warga Islam.
Demikianlah gambaran dari aktivitas mubaligh pertama di Indonesia. Proses pembentukan dan pengembangan masyarakat Islam pertama, melalui bermacam-macam kontak, misalnya: kontak jual beli, kontak perkawinan, dan kontak dakwah langsung baik secara individual maupun kolektif.
0 komentar:
Posting Komentar